Ilustrasi Pharmacist atau Apoteker |
Apa
yang terbayang jika mendengar kata ‘FARMASI’? Obat? Apotek? Rumah sakit? Kimia?
Ya! Sebagian besar orang akan menjawab demikian. Tentu saja ini berkaitan erat dengan
dunia kefarmasian. Eits! Namun jangan
salah, farmasi tidak melulu berkutat dengan empat kata hasil brainstorming
diatas. Memang pada dasarnya farmasi berkutat tentang obat, obat dan obat. Namun
jangan hanya membatasi fikiran hanya untuk obat yang sudah jadi dan beredar
dipasaran, rumah sakit, atau apotek-apotek saja.
Perlu
diketahui, ranah farmasi bukan hanya sebatas menyediakan obat di apotek atau
instalasi farmasi rumah sakit saja. Proses penemuan senyawa obat yang
kebanyakan berasal dari bahan alam, proses pembuatan obat yang membutuhkan
kemampuan formulasi yang baik, kemampuan menguasai instrumen industrial dalam
proses produksi obat dari skala instalasi rumah sakit sampai skala industri,
proses evaluasi sediaan obat yang sudah jadi, kemampuan manajemen produksi
obat, kemampuan memperhitungkan nilai ekonomis suatu sediaan obat, pemahaman
terhadap undang-undang pembuatan dan penggunaan obat yang baik serta kemampuan
lainnya sangat erat kaitannya dengan dunia farmasi. Dengan demikian, ilmu yang
dipelajari di farmasi mencakup semua bidang sains yaitu kimia, biologi, matematika,
fisika—dengan kimia sebagai titik berat materinya.
Semua
ilmu eksakta digunakan dalam bidang kefarmasian karena farmasi sendiri adalah
ilmu terapan. Jika sudah alergi terhadap ilmu eksakta terutama kimia, sebaiknya
niat untuk masuk jurusan ini sudah sepatutnya difikirkan ulang dengan sangat hati-hati.
Jangan menganggap ini sebagai momok menakutkan atau ancaman, jika kamu suka
tantangan—kenapa tidak? Tapi, semuanya harus dibarengi dengan kemampuan,
kemauan, usaha serta doa. Sudah punya gambaran kan tentang farmasi dan dasar
ilmu yang dipakai?
Jangan sungkan tanya di kolom komentar ya jika ingin tahu lebih lanjut! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar